Cara Budidaya Ulat Jerman yang Benar - Mungkin banyak dari Anda yang masih asing dengan ulat Jerman. Ulat Jerman atau superworm kini merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan. Bahkan, oleh masyarakat luar, ulat ini sudah digunakan untuk camilan karena kandungan nutrisinya yang tinggi. Namun tidak dipungkiri, Indonesia kini pun mulai membudidayakannya. Nah, bagi Anda yang tertarik dengan bisnis ini bisa memulai dengan mencoba cara budidaya ulat jerman.
Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Polybag Pada Lahan Kosong Rumah Anda |
Perlu diketahui, sebelumnya ramai dibudidayakan ulat hongkong tapi ternyata ulat Jerman ini lebih baik karena daya tahan untuk tidak menjadi kepompong lebih lama. Mau tahu lebih lanjut yuk, simak terus artikel proses budidaya ulat jerman berikut ini.
Tahapan Ternak Yang Benar
1. Persiapan tempat
Cara budidaya ulat jerman yang pertama adalah persiapan kotak. Terdapat dua jenis kotak yang dibutuhkan, yaitu kotak untuk kumbang Jerman dan ulat kumbang Jerman. Ukuran kotak untuk kumbang Jerman mempunyai selisih 2 cm panjang maupun lebarnya. Hal tersebut bertujuan supaya kotak kumbang dapat masuk ke dalam kotak ulat Jerman. Biasanya kotak yang berukuran 38 x 58 cm dapat diisi dengan 500 kumbang jerman maka banyaknya kotak disesuaikan dengan jumlah kumbang.
2. Pemisahan telur
Cara budidaya ulat Jerman yang kedua adalah dengan memisahkan telur kumbang dari kumbangnya. Proses pemisahan pertama setelah 15 hari masa produksi, selanjutnya satu bulan atau dua bulan. Selain itu setiap kotak ulat kumbang masih dibagi lagi menjadi dua kotak. Untuk pemisahan gunakanlah penyaring atau ayakan yang besarnya disesuaikan dengan ukuran ulat.
3. Pemberian makanan
Salah satu cara budidaya ulat jerman yang tidak boleh dilupakan adalah pemberian makanan. Makanan untuk ulat Jerman sama dengan ulat Hongkong yaitu polard gandum ditambahkan BR 5 atau pakan ayam dengan perbandingan 2:1. Sedangkan media minum untuk ulat Jerman yaitu irisan waluh kuning, pepaya mentah, wortel, ketela pohon, semangka, manisan, melon dan buah-buahan yang mengandung air.
4. Pengamanan kumbang dan ulat
Untuk cara budidaya ulat jerman selanjutnya harus memperhatikan pengamanan kumbang dan ulatnya, yang mana masing-masing rak harus diamankan. Rak yang berisi kumbang harus diamankan dari gangguan semut, caranya dengan memberi wadah berisi oli pada tiap tiang penyangga rak. Hal ini bertujuan supaya semut tidak naik ke dalam kotak. Selain semut binatang lain seperti tikus pun harus diwaspadai. Oleh sebab itu, pasang pula jebakan tikus.
Cara budidaya ulat jerman guna mengamankan kumbang dan ulat Jerman pun harus memikirkan penutup kotak yang terbuat dari kassa plastik supaya cecak tidak masuk. Cecak data menjadi sumber masalah karena dapat membunuh kumbang ataupun ulatnya dengan memakannya. Selain itu perlu dipasangkan pelepah pisang berukuran 5-7 cm untuk menjaga kelembaban.
5. Pemberian minum kumbang dan ulat
Cara budidaya ulat Jerman selanjutnya adalah pemberian minum pada kumbang dan ulat. Gunakan buah-buahan yang bebas dari insektisida. Kebersihan adalah kewajiban. Oleh sebab itu, cuci terlebih dahulu buah sampai bersih dan barulah diiris diberikan sebagai minuman. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah kematian.
6. Perhatikan sirkulasi udara
Cara budidaya ulat pun tak lepas dari sirkulasi udara. Udara harus bisa bebas bergerak keluar masuk rak. Namun ditengah cuaca yang ekstrim ini, hendaknya pasang alat pengatur suhu udara dan pastikan kipas angin terpasang dan berfungsi.
7. Lokasi kumbang dan pembesaran ulat jerman
Sampailah pada cara budidaya ulat jerman yang terakhir, yaitu lokasi dan pembesaran ulat jerman. Sebaiknya lokasi bertelur kumbang berbeda dengan lokasi pembesarannya, guna mengantisipasi virus yang dapat mengganggu aktivitas kumbang ketika bertelur. Usahakan rak kumbang maupun ulat harus steril dari virus.
Proses pembudidayaan ulat jerman tidak sulit bukan? Sekarang bagi Anda yang tertarik dengan bisnis ulat kumbang, bisa mencoba membudidayakannya.